Kamis, 17 Oktober 2013

Peningkatan Kemampuan Menulis puisi pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti Melalui Penggunaan Teknik Kolaborasi



A.     Judul
Peningkatan Kemampuan Menulis puisi pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti Melalui Penggunaan Teknik Kolaborasi
B.     Penulis
Nama                         : Maswariah, A.Ma.Pd.
Tempat Tugas          : SD Negeri 4 Kertamukti, Kec. Cimerak, Kab. Ciamis
No. Tlp                       : 081312233366
C.     Abstrak
            Pengelolaan proses pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, kurang dilakukan secara profesional oleh guru. Akibatnya, sebagian besar siswa kurang berhasil mencapai tujuan. Salah satu faktor penyebabnya, adalah penggunaan teknik yang kurang tepat. Untuk mengatasinya digunakan teknik kolaborasi. Pokok masalah dalam penelitian ini dirumuskan melalui dua pertanyaan berikut: (1) bagaimana langkah-langkah menggunakan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti; dan (2) apakah penggunaan teknik kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti? Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian, akhirnya diperoleh hasil yang menunjukkan ada peningkatan kemampuan pada siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti setelah digunakan teknik kolaborasi.

D.     Kata Kunci: Peningkatan, Kemampuan Menulis puisi, Teknik Kolaborasi
E.     Pendahuluan
a.    Latar Belakang Masalah
Di sekolah, keberhasilan siswa dalam menguasai suatu kompetensi, sangat bergantung pada upaya guru. Upaya dimaksud biasa disebut berbagai cara untuk membelajarkan siswa. Guru yang kurang memilikinya, tidak akan berhasil membelajarkan siswa yang berbeda karakter, seperti karakter siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti. Di sinilah kemampuan guru perlu terus ditingkatkan.
Text Box: 1Pada semester II tahun pelajaran 2011/2012, siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti telah melewati proses pembelajaran mata pelajaran tertentu termasuk di dalamnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Setelah proses pembelajaran mata pelajaran ini berlangsung dalam beberapa kompetensi dasar, penulis bersama rekan sejawat mencoba melakukan suatu refleksi. Hasilnya tidak terduga kalau dalam setiap memenuhi tuntutan kompetensi dasar, selalu ada siswa yang kurang berhasil, seperti pada kompetensi dasar menulis puisi.Berdasarkan hasil refleksi tersebut rata-rata siswa kurang mampu menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik. Belum lagi dalam memenuhi tuntutan kompetensi lainnya.
Untuk mengetahui faktor penyebabnya, cara yang ditempuh adalah merefleksi proses pembelajaran menulis puisi yang telah lalu. Mulai dari menelaah setiap komponen perencanaan hingga pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung, akhirnya diperoleh suatu gambaran yang kurang baik. Selain karena kurang didukung oleh perencanaan yang matang, saat pelaksanaan pembelajaran pun tidak terjadi proses transformasi yang diinginkan dari guru ke siswa. Pusat perhatian guru saat itu lebih tertuju pada penyajian materi ajar yang harus selesai disampaikan selama 70 menit. Oleh karena itu, kesempatan untuk belajar bagi siswa, sangat kurang. Bisa jadi, karena kesalahan serupa ini akhirnya sebagain besar siswa kurang berhasil menguasai kompetensi lainnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Guna menindaklanjuti persoalan di atas, penulis dan rekan sejawat bersepakat untuk melakukan perbaikan pengelolaan pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti.Upaya yang ditempuh dalam rangka itu, yakni mengadakan penelitian tindakan kelas. Adapun tindakan nyata yang dijadikan sebagai solusinya, akan dikupas lebih mendalam pada bagian cara pemecahan masalah.
b.    Identifikasi Masalah
1.    Dalam memenuhi tuntutan pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, sebagian besar siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dinilai kurang mampu.
2.    Pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik di Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, tidak ditunjang dengan perencanaan yang matang oleh guru.
3.    Pada saat pelaksanaan pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik di Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, siswa kurang diberi kesempatan oleh guru untuk belajar memenuhi setiap tuntutan.
4.    Guru yang harusnya terfokus pada proses belajar siswa bukan pada penyajian materi ajar, telah memberi dampak kurang baik terhadap tumbuhkembangnya kemampuan siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
c.    Cara Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara menggunakan teknik kolaborasi.  Efektivitas teknik ini dalam mengatasi masalah tersebut diuji dalam tiga siklus perbaikan pengelolaan pembelajaran menulis puisi. Besar harapan pada siklus ketiga, baik guru maupun siswa mampu berlaku semestinya.
d.    Rumusan Masalah
Pokok masalah penelitian ini dirumuskan dalam dua pertanyaan berikut.
1.    Bagaimanakah langkah-langkah menggunakan teknik kolaborasi  agar dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisi?
2.    Apakah penggunaan teknik kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisi?
e.    Kajian Pustaka
1.    Menulis puisi

Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.Puisi baru, artinya puisi yang tidak terikat oleh aturan bait, baris, maupun rima (Nababan, 2008:197). Contoh puisi bebas, di antaranya puisi karya Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, dan Sapardi Djoko Damono.
Bahasa puisi dibangun oleh pilihan kata yang khas atau kata perlambang. Kata-kata yang terpilih tersebut untuk melambangkan sesuatu yang mirip sifatnya. Contoh, bunga, melambangkan kecantikan gadis. Contoh lain, api, melambangkan kemarahan, dan baja, melambangkan kekuatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menulis puisi maupun terikat, dikemukakan Nababan (2008:198), yakni:
1)    memperhatikan keseimbangan bentuk dengan isi;
2)    kesesuaian pilihan kata (diksi) dengan pengalaman batin yang diekspresikan;
3)    kemerduan bunyi atau rima;
4)    kewajaran penggunaan ungkapan;
5)    kemampuan menciptakan bentuk;
6)    intensitas pengucapan;
7)    kejujuran dan kewajaran gagasan.

2.    Penggunaan Teknik Kolaborasi dalam Pembelajaran Menulis puisi
Penggunaan teknik kolaborasi dalam pembelajaran menulis puisi didasarkan pada beberapa alasan, seperti dikemukakan Alwasilah (2005:25), sebagai berikut.
1)      Dalam berjamaah (berkolaborasi) selalu ada imam atau seseorang yang dianggap paling senior yang bertindak sebagai model. Guru adalah imam, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menulis.
2)      Kolaborasi adalah ajang bertegur sapa dan bersilaturahmi ilmu pengetahuan. Disitu ada pembelajaran berjamaah (social learning). Salah satu prinsipnya adalah, bahwa setiap orang memiliki kelebihan tersendiri.
3)      Imam – pun jika keliru – harus diperingatkan dengan santun. Jadi saling mengingatkan dalam kolaborasi, justru membuat anda semakin mengenal potensi diri dan membuat tulisan semakin bernas.
4)      Dalam kolaborasi setiap orang dibiarkan mengembangkan potensi dan kesenangannya mungkin menulis puisi, atau artikel opini.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, Alwasilah (2005:31) memberikan ilustrasi langkah-langkah pembelajaran menulis puisi berdasarkan teknik kolaborasi, yaitu sebagai berikut.
1)    Guru dalam lima menit menuntut siswa berkonsentrasi untuk menemukan ide awal, mungkin perasaan atau memori.
2)    Guru menuntut siswa menuliskan beberapa kata atau frase yang muncul dalam pikiran ketika mengingat objek yang menjadi fokus penulisan puisi.
3)    Guru menuntut siswa untuk menuliskan gagasannya secara singkat dalam bentuk puis.
4)    Guru menyuruh siswa untuk membaca nyaring puisi yang ditulisnya.
5)    Guru menuntut siswa agar melakukan kolaborasi dengan temannya sehubungan dengan puisi yang ditulisnya (untuk mendapat komentar).
6)    Guru menyuruh siswa untuk membaca komentar dan saran yang diberikan oleh teman, dan menulis ulang kembali puisi berdasarkan komentar.
Dalam setiap teknik  yang digunakan,  memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kekurangan dari teknik ini, sebagai berikut.
1)    Mungkin  terjadi pengelompokkan yang pesertanya  terdiri atas orang-orang yang  tidak tahu apa-apa sehingga kekuatan kelompok tidak seimbang.
2)    Laporan kelompok-kelompok kecil tidak tersusun secara sistematis dan tidak terarah.
3)    Pembicaraan mungkin dapat berbelit-belit.
4)    Membutuhkan waktu untuk mempersiapkan masalah dan untuk  pembagian masalah itu.
Adapun keunggulan dari teknik ini, yakni sebagai berikut.
1)    Peserta didik  yang kurang biasa menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar, seolah-olah dipaksa  oleh situasi  untuk berbicara dalam kelompok  kecil.
2)    Menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain dan  akan menyenangkan.
3)    Dapat menghimpun berbagai pendapat  tentang bagian-bagian masalah dalam  waktu singkat.
4)    Dapat digunakan bersama teknik lain, sehingga penggunaan teknik ini dapat bervariasi.

F.      Metodologi Penelitian
a.    Subjek, Waktu, dan Tempat Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 20 orang. 
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran efektif di kelas untuk mata pelajaran bahasa Indonsia di Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.  Pelaksanaan siklus I pada hari Senin, tanggal 10 Juni 2011. Siklus II dilaksanakan minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Juni 2011. Jeda waktu satu minggu dari pelaksanaan siklus II dilaksanakan siklus III (Senin, tanggal 24 Juni 2011).
Tempat penelitian ini berlangsung, yakni di ruang Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis.
b.    Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (action research classroom). Menurut Syamsuddin dan Damaianti (2009: 221) bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik pembelajaran untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi social untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik ini.
c.    Sumber Data
Sumber data penelitian ini, yaitu penulis yang bertugas mengajar di Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik berdasarkan ketentuan teknik kolaborasi yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Selain itu, terdapat sumber data lainnya, yakni rekan sejawat yang bertugas sebagai kolabolator.
d.    Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
       Ada beberapa teknik dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini, yakni sebagai berikut.
1.      Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa dalam setiap siklus pembelajaran menulis puisi yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi.  Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar observasi.
2.      Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah digunakan teknik kolaborasi. Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar tes.
3.      Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal yang dirasakan guru dan siswa dalam setiap siklus pembelajaran menulis puisi yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi. Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar wawancara.
4.      Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang dokumen-dokumen yang berhubungan dengan setiap siklus pembelajaran menulis puisi yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi. Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu dokumentasi RPP secara tertulis untuk setiap siklus, poto KBM setiap siklus, dan dokumentasi hasil tes setiap siklus KBM.
5.      Teknik diskusi digunakan dalam rangka merepleksi keberhasilan dan kegagalan setiap siklus pembelajaran menulis puisi yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi. Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar diskusi yang berisi hal-hal yang harus didiskusikan pada tahap refleksi. 
e.    Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini didasarkan pada model Elliot (dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2009: 221), yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Implementasi desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.


 


















f.   Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan melalui beberapa teknik pengumpul data, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1.   Kemampuan dianalisis dengan cara menganalisis nilai rata-rata ulangan tiap siklus. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
2.   Aktivitas siswa dalam PBM dianalisis dengan cara menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
3.   Implementasi pembelajaran menulis puisi yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi dianalisis dengan cara menganalisis tingkat keberhasilan, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
g.    Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menempuh empat tahapan berikut: (1) menyusun rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengamati pelaksanaan tindakan, dan (4) merefleksi hasil pelaksanaan tindakan. Adapun deskripsi dari setiap tahapan tersebut pada masing-masing siklus, sebagai berikut.
1.    Menyusun rencana tindakan
Pada tahap ini, guru Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti bersama rekan sejawat (kolablator) menyusun:
1)    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus, yang didasarkan pada hasil refleksi.
2)    Instrumen yang diperlukan untuk setiap siklus, yang meliputi: (1) lembar tes, lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar diskusi.
2.    Melaksanakan tindakan
Pada tahap ini, guru dan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti melaksanakan tindakan berupa siklus pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, sesuai dengan rencana.
3.    Mengamati pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini, rekan sejawat mengamati pelaksanaan tindakan yang bersandar pada lembar observasi yang telah disediakan. Selain mencatat setiap kejadian yang unik, juga menilai aktivitas guru dan siswa sesuai dengan ketentuan untuk dijadikan bahan refleksi. Tahap ini dilaksanakan dalam setiap siklus.  
4.    Merefleksi hasil pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini, guru dan rekan sejawat merefleksi hasil pelaksanaan tindakan didasarkan pada hasil evaluasi dan data hasil pengamatan setiap siklus.  Hasil refleksi masing-masing siklus kemudian dijadikan tolok ukur untuk menentukan keberhasilan dan atau kegagalan dari upaya yang telah dilakukan guru dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik pada siswa yang menjadi subjek penelitian.

G.   Hasil Penelitian dan Pembahasan
a.    Langkah-langkah Penggunaan Teknik Kolaborasi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi pada Siklus I
Pada siklus I, langkah-langkah penggunaan teknik klaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, menempuh empat tahapan kegiatan, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. 
Berdasarkan hasil pengamatan rekan sejawat terhadap aktivitas guru dan siswa pada KBM siklus I diperoleh beberapa catatan, yaknisebagai berikut.
1)    Pada tahap kegiatan awal pembelajaran, aktivitas guru belum tampak kaku. Guru tampak masih sanggup mengondisikan diri dan siswa, terutama pada saat apersepsi dan apresiasi tujuan pembelajaran serta langkah-langkah untuk mencapainya. Demikian pun dengan siswa, belum dihadapkan dengan suatu kesulitan.
2)    Pada tahap kegiatan inti pembelajaran, guru dan siswa mulai dinilai serba salah. Peran guru yang seharusnya membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses berkolaborasi menulis puisi, kurang mampu dilakukan secara profesional. Itu sebabnya aktivitas belajar siswa dinilai masih sangat jauh dari yang diharapkan. 
3)    Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui masih banyak siswa yang kurang mampu, baik dalam menulis puisi berdasarkan gagasan pokok maupun menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
Selain itu, rekan sejawat pun menilai setiap aktivitas guru dan siswa, seperti tertuang pada tabel berikut
Tabel 1
Nilai Aktivitas Guru dan Siswa dalam KBM Siklus I
No
Aktivitas guru dan siswa
Pengamat I
Pengamat II
A
B
C
D
A
B
C
D
1
Prapembentukan kompetensi









1)     kemampuan guru dalam mengondisikan kelas dan siswa







2)     keikutsertaan siswa dalam mengondisikan kelas dan diri sediri







3)     kemampuan guru dalam apersepsi







4)     keikutsertaan siswa dalam kegiatan apersepsi







5)     kemampan guru dalam mengawasi tes







6)     keikutsertaan siswa dalam tes awal







7)     kemampuan guru dalam menjelaskan langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran







8)     respon siswa terhadap penjelasan guru







9)     kemampuan guru dalam memotivasi siswa sebelum proses pembentukan kompetensi







10)  motivasi siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi






2.
Proses pembentukan kompetensi









1)     kemampuan guru dalam menyajikan materi ajar dan memberikan contoh







2)     konsentrasi siswa terhadap materi ajar dan contoh yang diberikan guru







1)     Kemampuan guru dalam membimbing siswa dalam menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam







2)     Proses belajar siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan rima yang menarik.







3)     Kemampuan guru dalam memberikan instruksi pada siswa agar menulis puisi sesuai dengan ketentuan.







4)     Proses belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok dalam beberapa kata atau frase.







3)     kemampuan guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam memenuhi intruksinya







4)     proses belajar siswa berdasarkan solusi yang diberikan guru







5)     kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa agar menuliskan gagasan pokok menjadi puisi bebas







6)     proses belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok menjadi puisi bebas







7)     kemampuan guru dalam menggiring siswa agar berkolaborasi untuk saling memberi dan menerima komentar







8)     proses belajar siswa dalam berkolaborasi berdasarkan petunjuk guru







9)     kemampuan guru dalam mengintruksikan salah seorang siswa untuk membacakan komentar







10)  kejelasan komentar yang dibacakan siswa







11)  kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa agar menulis ulang puisi yang sudah ditulis sesuai dengan komentar







12)  proses belajar siswa dalam memenuhi instruksi guru






3.
Pascaproses pembentukan kompetensi









1)       kemampuan guru dalam memberi bahan tindak lanjut







2)       respon siswa terhadap bahan tindak lanjut







3)       kemampuan guru dalam memberi simpulan







4)       respek siswa terhadap simpulan yang diberikan guru







5)       kemampuan guru dalam melaksanakan dan mengawasi tes akhir







6)       keikutsertaan siswa dalam tes akhir







7)       kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran






Jumlah Nilai                1 + 2 + 3                 = 100  (observer I), 99 (observer II)
Rata-rata nilai             1 + 2 + 3                 = 3,03 (observer I), 3   (observer II)
                             Jumlah indikator
Keterangan:
A : mampu dengan nilai                                     3,1 - 4,0
B : cukup mampu dengan nilai               2,1 - 3,0
C : kurang mampu dengan nilai              1,1 - 2,0
D : tidak mampu dengan nilai                 0,1 - 1,0

Dampak dari meningkatnya aktivitas guru dan siswa dalam KBM siklus I, hasil belajar siswa pun turut meningkat. Peningkatan ini menunjukkan meningkatnya kemampuan siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran. Adapun bukti hasil belajar masing-masing siswa tersebut, tertuang pada tabel berikut.
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus I
No
Subjek
Siklus I
A
B
Jml
01
Subjek 01
3
3
6
02
Subjek 02
2
2
4
03
Subjek 03
3
2
5
04
Subjek 04
2
2
4
05
Subjek 05
2
2
4
06
Subjek 06
2
2
4
07
Subjek 07
3
2
5
08
Subjek 08
2
2
4
09
Subjek 09
3
2
5
10
Subjek 10
3
2
5
11
Subjek 11
3
2
5
12
Subjek 12
3
2
5
13
Subjek 13
2
2
4
14
Subjek 14
3
2
5
15
Subjek 15
3
3
6
16
Subjek 16
3
3
6
17
Subjek 17
3
2
5
18
Subjek 18
3
2
5
19
Subjek 19
3
3
6
20
Subjek 20
3
3
6
Jumlah nilai
54
45
99
Rata-rata nilai
2,7
2,25
4,95
Keterangan:
A :Kemampuan menulis puisi berdasarkan ide gagasan yang telah ditentukan.
B : Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik.

Refleksi hasil pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan secara berdiskusi antara guru pelaksana tindakan dengan rekan sejawat yang bertugas sebagai pengamat (observer). Adapun hasilnya, sebagai berikut.
1)    Langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, belum berlangsung sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan oleh guru baru memahami, sedangkan implementasi baru saat ini. Akibatnya, bukan saja guru merasa kaku tetapi juga tugas pokok dan fungsinya sebagai pembimbing dan pengarah jalannya kolaborasi antarsiswa, kurang mampu dilakukan dengan baik.
2)    Pemahaman dan pengalaman siswa pun tidak jauh berbeda dengan guru. Itu sebabnya, aktivitas belajar siswa kurang berlaku seperti yang diharapkan.
3)    Masih terdapat sebagian besar siswa yang kurang mampu memenuhi tuntutan pembelajaran, baik dalam menulis puisiberdasarkan gagasan pokok yang telah ditentukan maupun menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
Untuk mengatasi masalah di atas, pada siklus II tim peneliti menyepakati upaya-upaya sebagai berikut.  
1)    Guru harus lebih memahami lagi langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi dan implementasinya dalam pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
2)    Perencanaan harus dibuat lebih sederhana dan memudahkan implementasi tugas masing-masing, baik guru maupun siswa.
3)    Guru harus berusaha lebih menjelaskan langkah-langkah belajar siswa pada saat berkolaborasi memenuhi tuntutan pembelajaran.
4)    Selain guru harus berperan sebagai pembimbing dan pengarah proses belajar siswa, ia pun harus mampu memotivasi diri dan siswanya.  Hal ini sangat penting, agar satu sama lain dapat saling menyemangati.
b.      Langkah-langkah Penggunaan Teknik Kolaborasi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi pada Siklus II
Pada siklus II pun, langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, menempuh empat tahapanyang samaseperti pada siklus I, yakni: (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan rekan sejawat ini, diperoleh beberapa catatan terhadap aktivitas guru dan siswa, yakni sebagai berikut.
1)    Guru dan siswa mulai terbiasa berlaku seperti tuntutan dalam pembelajaran. Baik guru maupun siswa, tidak lagi merasa kaku.
2)    Proses kolaborasi antarsiswa dalam menulis puisi, dapat berlangsung dengan baik. Dalam rangka itu, peran guru sudah dilakukan, baik sebagai pembimbing, pengarah, maupun motivator bagi siswa. Itu sebabnya proses belajar siswa menjadi terarah, dan penuh dengan semangat untuk mampu memenuhi setiap tujuan pembelajaran.
Selain mencatat beberapa hal di atas, rekan sejawat pun menilai aktivitas guru dan siswa, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 3
Nilai Aktivitas Guru dan Siswa dalam KBM Siklus II
No
Aktivitas guru dan siswa
Pengamat I
Pengamat II
A
B
C
D
A
B
C
D
1
Prapembentukan kompetensi









1)     kemampuan guru dalam mengondisikan kelas dan siswa







2)     keikutsertaan siswa dalam mengondisikan kelas dan diri sediri







3)    kemampuan guru dalam apersepsi







4)    keikutsertaan siswa dalam kegiatan apersepsi







5)    kemampan guru dalam mengawasi tes







6)    keikutsertaan siswa dalam tes awal







7)    kemampuan guru dalam menjelaskan langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran







8)    respon siswa terhadap penjelasan guru







9)    kemampuan guru dalam memotivasi siswa sebelum proses pembentukan kompetensi







10)  motivasi siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi






2.
Proses pembentukan kompetensi









1)       kemampuan guru dalam mempersiapkan bahan penugasan







2)       kemampuan guru dalam memberikan bahan penugasan secara kelompok







3)       aktivitas siswa dalam kelompok ketika menerima bahan penugasan







4)       kemampuan guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam kelompok







5)       proses belajar siswa dalam kelompok







6)       kemampuan guru dalam memberi solusi atas kesulitan siswa







7)       kemampuan siswa dalam menerapkan solusi yang diberikan guru







8)       kemampuan guru dalam mengupayakan agar salah satu kelompok yang ditunjuk mau mempertanggungjawabkan







9)       kemampuan kelompok yang diminta pertanggung jawabkan hasil penugasan







10)    kemampuan kelompok yang tidak diminta pertanggungjawabkan dalam memberi tanggapan







11)    kemampuan guru dalam memberi komentar kepada kelompok yang diminta pertanggungjawabkan







12)    kemampuan guru dalam memberi komentar pada kelompok yang diminta pertanggungjawabkannya







13)    reaksi siswa dalam menyikapi tanggapan






3.
Pascaproses pembentukan kompetensi









1)     kemampuan guru dalam memberi bahan tindak lanjut







2)     respon siswa terhadap bahan tindak lanjut







3)     kemampuan guru dalam memberi simpulan







4)     respek siswa terhadap simpulan yang diberikan guru







5)     kemampuan guru melaksanakan dan mengawasi tes akhir







6)     keikutsertaan siswa dalam tes akhir







7)     kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran






Jumlah Nilai                1 + 2 + 3           = 86  (observer I),  78 (observer II)
Rata-rata nilai             1 + 2 + 3       = 2,9 (observer I), 2,6 (observer II)
                             Jumlah indikator
Keterangan:
A : mampu dengan nilai                                  3,1 - 4,0
B : cukup mampu dengan nilai                        2,1 - 3,0
C : kurang mampu dengan nilai                       1,1 - 2,0
D : tidak mampu dengan nilai              0,1 - 1,0

Sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas guru dan siswa dalam KBM, hasil belajar siswa pun meningkat, yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dari siklus sebelumnya, seperti ertuang pada tabel berikut.
Tabel 5
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus II
No
Subjek
Siklus II
A
B
Jml
01
Subjek 01
4
3
7
02
Subjek 02
3
3
6
03
Subjek 03
3
3
6
04
Subjek 04
3
3
6
05
Subjek 05
3
3
6
06
Subjek 06
3
3
6
07
Subjek 07
3
3
6
08
Subjek 08
3
3
6
09
Subjek 09
3
3
6
10
Subjek 10
3
3
6
11
Subjek 11
4
3
7
12
Subjek 12
3
3
6
13
Subjek 13
3
3
6
14
Subjek 14
3
3
6
15
Subjek 15
4
3
7
16
Subjek 16
4
3
7
17
Subjek 17
3
3
6
18
Subjek 18
4
3
7
19
Subjek 19
4
3
7
20
Subjek 20
4
3
7
Jumlah nilai
67
60
127
Rata-rata nilai
3,35
3
6,35
         Keterangan nilai untuk tiap indikator :
Nilai 1, berarti Tidak Mampu
Nilai 2, berarti Kurang Mampu
Nilai 3, berarti Cukup Mampu
Nilai 4, berarti Hampir Mampu
Nilai 5, berarti Mampu
A : Kemampuan menulis puisi berdasarkan ide gagasan yang telah ditentukan.
B : Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II, diperoleh gambaran keberhasilan siklus II, yakni sebagai berikut.
1)    Langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, sudah cukup mampu dilakukan, baik oleh guru maupun siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran berlangsung cukup kondusif.
2)    Masih ada beberapa orang siswa yang kurang mampu memenuhi tuntutan pembelajaran, baik dalam menulis puisi berdasarkan gagasan pokok yang telah ditentukan maupun menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
Guna mempertahankan yang sudah baik dan meningkatkan yang kurang baik, pada siklus III direncanakan adanya upaya-upaya sebagai berikut.  
1)    Guru harus berusaha membantu pemahaman beberapa orang siswa yang kurang mampu memenuhi tuntutan pembelajaran, yakni dengan cara lebih membimbing dan mengarahkannya hingga mereka mampu.
2)    Untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan siswa pada siklus II, tidak ada cara lain kecuali guru harus lebih profesional dalam mengelola proses pembelajaran menulis puisi pada siklus III.
c.    Langkah-langkah Penggunaan Teknik Kolaborasi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi pada Siklus III
Seperti halnya pada siklus-siklus sebelumnya, pada siklus III pun, langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, menempuh tahapan yang sama, yakni: (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan rekan sejawat ini, diperoleh beberapa catatan dan penilaian terhadap perilaku, baik guru maupun siswa, yakni sebagai berikut.
1)    Guru dan siswa sudah terbiasa dengan tuntutan dalam pembelajaran.
2)    Proses kolaborasi antarsiswa dalam menulis puisi, dapat berlangsung lebih baik.
Selain mencatat beberapa hal di atas, rekan sejawat pun menilai aktivitas guru dan siswa, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 6
Nilai Aktivitas Guru dan Siswadalam KBM Siklus III
No
Aktivitas guru dan siswa
Pengamat I
Pengamat II
A
B
C
D
A
B
C
D
1
Prapembentukan kompetensi









1)     Kemampuan guru dalam mengondisikan kelas dan siswa







2)     Keikutsertaan siswa dalam mengondisikan kelas dan diri sediri







3)     Kemampuan guru dalam apersepsi







4)     Keikutsertaan siswa dalam kegiatan apersepsi







5)     Kemampan guru dalam mengawasi tes







6)     Keikutsertaan siswa dalam tes awal







7)     Kemampuan guru dalam menjelaskan langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran







8)     Respon siswa terhadap penjelasan guru







9)     Kemampuan guru dalam memotivasi siswa sebelum proses pembentukan kompetensi







10)  Motivasi siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi






2.
Proses pembentukan kompetensi









5)     Kemampuan guru dalam menyajikan materi ajar dan memberikan contoh







6)     Konsentrasi siswa terhadap materi ajar dan contoh yang diberikan guru







7)     Kemampuan guru dalam membimbing siswa dalam menulis larik-larik puisi yang berisi keindahan alam







8)     Proses belajar siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan rima yang menarik.







9)     Kemampuan guru dalam memberikan instruksi pada siswa agar menulis puisi sesuai dengan ketentuan.







10)  Proses belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok dalam beberapa kata atau frase.







11)  Kemampuan guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam memenuhi intruksinya







12)  Proses belajar siswa berdasarkan solusi yang diberikan guru







9)   Kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa agar menuliskan gagasan pokok menjadi puisi bebas







10) Proses belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok menjadi puisi bebas







11) Kemampuan guru dalam menggiring siswa agar berkolaborasi untuk saling memberi dan menerima komentar







12)  Proses belajar siswa dalam berkolaborasi berdasarkan petunjuk guru







13) Kemampuan guru dalam mengintruksikan salah seorang siswa untuk membacakan komentar







14)    Kejelasan komentar yang dibacakan siswa







15) Kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa agar menulis ulang puisi yang sudah ditulis sesuai dengan komentar







16) Proses belajar siswa dalam memenuhi instruksi guru






3.
Pascaproses pembentukan kompetensi









1) Kemampuan guru dalam memberi  bahan tindak lanjut







 2) Respon siswa terhadap bahan tindak lanjut







 3) Kemampuan guru dalam memberi simpulan







 4) Respek siswa terhadap simpulan yang diberikan guru







 5) Kemampuan guru dalam melaksanakan dan mengawasi tes akhir







 6) Keikutsertaan siswa dalam tes akhir







 7) Kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran






Jumlah Nilai                1 + 2 + 3                = 132  (observer I), 131  (observer II)
Rata-rata nilai             1 + 2 + 3                = 4      (observer I), 3,96 (observer II)
                             Jumlah indikator
Keterangan:
A : mampu dengan nilai                                  3,1 - 4,0
B : cukup mampu dengan nilai                        2,1 - 3,0
C : kurang mampu dengan nilai                   1,1 - 2,0
D : tidak mampu dengan nilai              0,1 - 1,0

Berdasarkan hasil evaluasi, pada siklus III pun kemampuan siswa meningkat, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 7
Rekapitulasi Nilai Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus III
No
Subjek
Siklus III
A
B
Jml
01
Subjek 01
5
5
10
02
Subjek 02
5
4
9
03
Subjek 03
5
4
9
04
Subjek 04
5
4
9
05
Subjek 05
5
5
10
06
Subjek 06
5
5
10
07
Subjek 07
5
5
10
08
Subjek 08
5
5
10
09
Subjek 09
5
5
10
10
Subjek 10
5
5
10
11
Subjek 11
5
5
10
12
Subjek 12
5
5
10
13
Subjek 13
5
4
9
14
Subjek 14
5
5
10
15
Subjek 15
5
5
10
16
Subjek 16
5
5
10
17
Subjek 17
5
5
10
18
Subjek 18
5
5
10
19
Subjek 19
5
5
10
20
Subjek 20
5
5
10
Jumlah nilai
100
96
196
Rata-rata nilai
5
4,8
9,8
Keterangan nilai untuk tiap indikator :
Nilai 1, berarti Tidak Mampu
Nilai 2, berarti Kurang Mampu
Nilai 3, berarti Cukup Mampu
Nilai 4, berarti Hampir Mampu
Nilai 5, berarti Mampu
A : Kemampuan menulis puisi berdasarkan ide gagasan yang telah ditentukan.
B : Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik.

Setelah melakukan refleksi terhadap hasil tindakan siklus III, diperoleh gambaran sebagai berikut.
1)    Langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik pada siklus III, sudah sesuai dengan tuntutan.
2)    Baik guru maupun siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, sudah mampu berlaku menjalankan perannya masing-masing dalam pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi.
3)    Tidak lagi ditemukan adanya siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti yang kurang mampu memenuhi tuntutan, baik dalam menulis puisi berdasarkan gagasan pokok yang telah ditentukan maupun dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik.
Dengan adanya beberapa catatan di atas, siklus perbaikan pembelajaran menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik yang disajikan dengan menggunakan teknik kolaborasi di Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti, berkahir hingga siklus III.
d.    Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamuktidalam Menulis PuisiSetelah Digunakan Teknik Kolaborasi
Adanya peningkatan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik setelah digunakan teknik kolaborasi, baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III, dapat diketahui dari hasil evaluasi masing-masing siklus, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 8
Nilai Kemampuan SiswaKelas III SD Negeri 4 Kertamuktidalam Menulis Puisi Setelah Digunakan Teknik Kolaborasi
No.
Subjek
Siklus I
Siklus II
Siklus III
A
B
Jml
A
B
Jml
A
B
Jml
01
Subjek 01
3
3
6
4
4
8
5
5
10
02
Subjek 02
2
2
4
4
4
8
5
4
9
03
Subjek 03
3
2
5
4
4
8
5
4
9
04
Subjek 04
2
2
4
4
4
8
5
4
9
05
Subjek 05
2
2
4
4
4
8
5
5
10
06
Subjek 06
2
2
4
4
4
8
5
5
10
07
Subjek 07
3
2
5
4
4
8
5
5
10
08
Subjek 08
2
2
4
4
4
8
5
5
10
09
Subjek 09
3
2
5
4
4
8
5
5
10
10
Subjek 10
3
2
5
4
4
8
5
5
10
11
Subjek 11
3
2
5
4
4
8
5
5
10
12
Subjek 12
3
2
5
4
4
8
5
5
10
13
Subjek 13
2
2
4
4
4
8
5
4
9
14
Subjek 14
3
2
5
4
4
8
5
5
10
15
Subjek 15
3
3
6
4
4
8
5
5
10
16
Subjek 16
3
3
6
4
4
8
5
5
10
17
Subjek 17
3
2
5
4
4
8
5
5
10
18
Subjek 18
3
2
5
4
4
8
5
5
10
19
Subjek 19
3
3
6
4
4
8
5
5
10
20
Subjek 20
3
3
6
4
4
8
5
5
10
Jumlah nilai
54
45
99
80
80
160
100
96
196
Rata-rata nilai
2,7
2,25
4,95
4
4
8
5
4,8
9,8
Keterangan nilai untuk tiap indikator :
Nilai 1, berarti Tidak Mampu
Nilai 2, berarti Kurang Mampu
Nilai 3, berarti Cukup Mampu
Nilai 4, berarti Hampir Mampu
Nilai 5, berarti Mampu
A : Kemampuan menulis puisi berdasarkan ide gagasan yang telah ditentukan.
B : Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik.

H.   Simpulan dan Saran
a.    Simpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian ini, akhirnya diperoleh simpulan guna menjawab pokok masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut.
1.    Langkah-langkah penggunaan teknik kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik, di mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan pembalajaran. Langkah selanjutnya, guru dan siswa melaksanakan pembelajaran, sesuai dengan rencana. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru dan siswa melaksanakan evaluasi.
2.    Kemampuan siswa Kelas III SD Negeri 4 Kertamukti dalam menulis puisidengan menggunakan pilihan kata yang menarik meningkat setelah digunakan teknik kolaborasi.
b.    Saran
Berdasarkan simpulan di atas, diajukan beberapa saran berikut.
1.    Ada baiknya bagi guru yang ingin menggunakan teknik ini sebagai upaya perbaikan pada materi yang sama maupun berbeda, mengadakan refleksi lebih dulu, agar dapat dibuat suatu perencanaan yang tepat sasaran. Setiap langkah yang sudah dilalui, hanyalah suatu contoh, dalam arti bukan standar. Oleh karena itu, modifikasilah agar lebih baik guna mencapai tujuan yang diharapkan.
2.    Teknik ini akan lebih baik jika digunakan bersamaan dengan teknik-teknik lainnya yang menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa, seperti teknik diskusi, teknik demonstrasi, dan teknik latihan terbimbing. Dengan memformulasikan teknik-teknik tersebut, patut diyakini akan memberi dampak lebih baik pada peningkatan kemampuan siswa dalam memenuhi setiap tuntutan pembelajaran menulis puisi.
I.      Daftar Rujukan
Alwasilah, Chaedar dan Suzanna Alwasilah. 2003. Menulis dengan Teknik Kolaborasi. Bandung: Khaifa.
Hardjodipuro, Adi. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Insan Cendekia.
Hermawan, A. 2008. Cara Mudah Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Ciamis: Universitas Galuh Press.
Kemmis dan Taggart. 1988. Action Research Classroom.
Nababan, Diana. 2008. Menulis Kreatif Karya Sastra. Jakarta: Gramedia.
Syamsuddin, A.R. Vismaia Damaianti. 2009. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar